Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Menurut Liliweri bahwa proses komunikasi
antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang
dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda (2003, p. 13). Secara sederhana, komunikasi bisnis lintas budaya adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non
verbal dengan memperhatikan factor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau
negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya
asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di
berbagai daerah dalam wilayah suatu Negara
Pentingnya Komunikasi Bisnis
Lintas Budaya
Sudah saatnya para pengambil
keputusan, khususnya manajemen puncak, mengantisipasi era perdagangan bebas dan
globalisasi sejak dini. era yang ditandai dengan
semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini,
menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin
leluasa, sehingga seolah dunia ini tak lagi terikat dengan sekat-sekat yang
membatasi wilayah suatu Negara. Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan
globalisasi, perusahaan-perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara
global. Pada umumnya perusahaan-perusahaan besar menggunakan beberapa konsultan
asing untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan adanya tren yang ada saat ini,
komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting bagi terjadinya
harmonisasi bisnis diantara mereka.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan beraneka ragam budaya
merupakan salah satu contoh yang sangat berharga bagi para pelaku bisnis dalam
menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya. Sebagaimana diketahui, setiap
daerah yang ada di Indonesia memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh
daerah lainnya. Misalnya saja seperti bagaimana seseorang berkomunikasi dengan
orang lain, bagaimana seseorang menghargai orang lain, bagaimana mereka
memanfaatkan waktu yang ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka
meyakini atau mempercayai sesuatu yang sudah turun-temurun dari nenek moyang
mereka, dan bagaimana merekaa memperlakukan suatu produk.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah
lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah tersebut menjadi sangat
penting artinya, termsuk bagaimana memahami prosuk-produk musiman di suatu
negara. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang
dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Sebagai contoh, seorang pelaku bisnis
ingin memasarkan produk baru ke negara lain pada saat musim salju. Produk apa
yang sebaiknya ditawarkan pada saat musim seperti itu? Pemahaman yang baik
terhadap bagaimana masyarakat suatu negara bersikap dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari di musim-musim tertentu sangatlah diperlukan apalagi bagi
para pelaku bisnis.
Pada umumnya, masyarakat di suatu negara yang memiliki musim salju akan
mempersiapkan berbagai kebutuhan hidupnya sesuai dengan cuaca yang sangat
dingin dengan suhu dibawah nol derajat. Pada saat musim salju tiba, mereka
memerlukan berbagai macam produk yang sesuai dengan musimnya, misalnya produk
jaket, sweter, alat penghangat ruangan, sepatu boot untuk salju, dan
sejenisnya. Oleh karena produk-produk tersebut sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, wajar apabila harganya pada saat musim salju relative mahal.
Sebaliknya, harganya diluar musim salju cenderung murah karena dijual denga
harga diskon atau obral. Mengingat sangat pentingnya komunikasi bisnis lintas
budaya, cara-cara efektif untuk mempelajarinya adalah sebagai berikut.
- Nilai – nilai Sosial
Secara umum, orang-orang Amerika
berpandangan bahwa uang akan dapat mengatasi berbagai masalah, kekayaan yang
diperolah dari usahanya sendiri merupakan sinyal superioritas, dan orang yang
bekerja keras lebih baik daripada yang tidak berkerja keras.
- Peran dan Status
Budaya menuntun peran yang akan
dimainkan seseorang termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka
komunikasikan dan dengan cara bagaimana mereka berkomunikasi
Sementara itu, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa,
peran wanita didunia bisnis sudah cukup kuat. Oleh karena itu tidaklah
mengherankan kalau seorang wanita dinegara-negara maju tersebut menduduki
posisis-posisis penting dalam suatu perusahaan.
Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda dari
negara satu dan negara lainnya. Kebanyakan status para eksekutif di Amerika
Serikat dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa matrealistik. Status sebaga
seorang eksekutif ditandainya dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet
mahal, meja kerja eksekutif dan asesoris yang menarik. Sementara itu di
Perancis status seorang eksekutif dilihat dari ruang kerja ditengah-tengah
suatu area terbuka yang dikelilingi oleh pegawai-pegawai yang lebih rendah. Di
Indonesia status seorang eksekutif dapat dilihat dari penataan ruang kerja yang
terkesan lux dan seberapa mewah jenis kendaraan yang digunakan.
c. Pengambilan
Keputusan
Di Niegara-negara maju seperti AS dan Kanada, para eksekutif selalu berupaya
secepat n seefisien mungkin dalam mengambil suatu keputusan penting. Umumnya,
para manager puncak berkaitan dengan suatau keputusan pokok atau utama,
sedangkan hal-hal yang lebih rinci diserahkan kepada manager yang lebih bawah.
d. Konsep Waktu
Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah
berharga. Untuk menghemat waktu, para eksekutif Amerika dan Jerman
membuat rencana bisnis secara efisien dengan memusatkan perhatian pada tugas
tertentu pada periode tertentu.
e. Konsep Jarak
dan Komunikasi
Sebgaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikai juga berbeda untuk budaya
yang berbeda. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif Amerika
Serikat dan Kanada menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara. Namun, bagi
para eksekutif Jerman dan Jepang, jarak komunikasi tersebut kurang dekat.
f. Konteks
Budaya
Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang
lain sangat ditentukan konteks budaya. Didalam konteks budaya tinggi seperti
Korea Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tapi
lebih banyak tergantung pada komunikasi non verbal. Dalam melakukan
percakapan mereka cenderung menyampaikan pesan secara tidak langsung (Indirect)
yang disertai dengan ekspresi ataupun dengan gerakan-gerakan tubuh; dalam
konteks budaya rendah.
g. Bahasa Tubuh
Perbedaan bahasa tubuh seringkali menjadi sumber kesalahpahaman berkomunikasi
lintas budaya. Seringkali orang mewaspadai antara kata yang diucapkan dengan
gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa maksud yang sebenarnya.
Contoh, Sinyal “Tidak” orang AS dan Kanada menyatakan “Tidak” dengan
menggerakkan kepala kekanan dan kekiri.
h. Perilaku
Sosial
Apa yang dianggap sopan oleh suatu negara bisa jadi dianggap dinegara orang
lain. Contoh Dinegara Arab memberikan suatu hadiah kepada istri orang lain
namun tidak mengapa jika hadiah tersebut diberikan untuk anak-anaknya. Di
Jerman memberikan bunga mawar merah kep[ada wanita dianggap sebagai suatu
undangan yang romantis, tetapi menjadi tidak baik jika dikaitkan dengan
hubungan bisnis dengannya.
Perilaku etis dan tidak etis antar negara bisa berbeda. Di beberapa
negara, perushaaan diharapkan membayar sejumlah uang secraa resmi untu
persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggpa sebagai hal yang
rutin sementara itu bagi negara-negara seperti AS dan Swedia, hal itu bisa
dikategorikan sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal.
- Perbedaan Budaya Perusahaan
Budaya organisasi adalah cara
perusahaan dalam melaksanakan sesuatu. Dengan kata lain, budaya oragnisasi
mempengaruhi cara orang bereaksi dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar