Selasa, 15 April 2014

KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

   Menurut Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003, p. 13). Secara sederhana, komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal dengan memperhatikan factor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu Negara

Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak, mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. era yang ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini, menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia ini tak lagi terikat dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu Negara. Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya perusahaan-perusahaan besar menggunakan beberapa konsultan asing untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan adanya tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting bagi terjadinya harmonisasi bisnis diantara mereka.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan beraneka ragam budaya merupakan salah satu contoh yang sangat berharga bagi para pelaku bisnis dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya. Sebagaimana diketahui, setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Misalnya saja seperti bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana seseorang menghargai orang lain, bagaimana mereka memanfaatkan waktu yang ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka meyakini atau mempercayai sesuatu yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka, dan bagaimana merekaa memperlakukan suatu produk.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah tersebut menjadi sangat penting artinya, termsuk bagaimana memahami prosuk-produk musiman di suatu negara. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Sebagai contoh, seorang pelaku bisnis ingin memasarkan produk baru ke negara lain pada saat musim salju. Produk apa yang sebaiknya ditawarkan pada saat musim seperti itu? Pemahaman yang baik terhadap bagaimana masyarakat suatu negara bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari di musim-musim tertentu sangatlah diperlukan apalagi bagi para pelaku bisnis.
Pada umumnya, masyarakat di suatu negara yang memiliki musim salju akan mempersiapkan berbagai kebutuhan hidupnya sesuai dengan cuaca yang sangat dingin dengan suhu dibawah nol derajat. Pada saat musim salju tiba, mereka memerlukan berbagai macam produk yang sesuai dengan musimnya, misalnya produk jaket, sweter, alat penghangat ruangan, sepatu boot untuk salju, dan sejenisnya. Oleh karena produk-produk tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, wajar apabila harganya pada saat musim salju relative mahal. Sebaliknya, harganya diluar musim salju cenderung murah karena dijual denga harga diskon atau obral. Mengingat sangat pentingnya komunikasi bisnis lintas budaya, cara-cara efektif untuk mempelajarinya adalah sebagai berikut.
  1. Nilai – nilai Sosial
Secara umum, orang-orang Amerika berpandangan bahwa uang akan dapat mengatasi berbagai masalah, kekayaan yang diperolah dari usahanya sendiri merupakan sinyal superioritas, dan orang yang bekerja keras lebih baik daripada yang tidak berkerja keras.
  1. Peran dan Status
Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan dan dengan cara bagaimana mereka berkomunikasi
Sementara itu, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, peran wanita didunia bisnis sudah cukup kuat. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau seorang wanita dinegara-negara maju tersebut menduduki posisis-posisis penting dalam suatu perusahaan.
            Begitu pula dalam hal konsep status,  yang cara pandangnya berbeda dari negara satu dan negara lainnya. Kebanyakan status para eksekutif di Amerika Serikat dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa matrealistik. Status sebaga seorang eksekutif ditandainya dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet mahal, meja kerja eksekutif dan asesoris yang menarik. Sementara itu di Perancis status seorang eksekutif dilihat dari ruang kerja ditengah-tengah suatu area terbuka yang dikelilingi oleh pegawai-pegawai yang lebih rendah. Di Indonesia status seorang eksekutif dapat dilihat dari penataan ruang kerja yang terkesan lux dan seberapa mewah jenis kendaraan yang digunakan. 

c. Pengambilan Keputusan

            Di Niegara-negara maju seperti  AS dan Kanada, para eksekutif selalu berupaya secepat n seefisien mungkin dalam mengambil suatu keputusan penting. Umumnya, para manager puncak berkaitan dengan suatau keputusan pokok atau utama, sedangkan hal-hal yang lebih rinci diserahkan kepada manager yang lebih bawah.

d. Konsep Waktu

            Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah berharga.  Untuk menghemat waktu, para eksekutif Amerika dan Jerman membuat rencana bisnis secara efisien dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentu pada periode tertentu. 

e. Konsep Jarak dan Komunikasi

            Sebgaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikai juga berbeda untuk budaya yang berbeda. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif Amerika Serikat dan Kanada menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara. Namun, bagi para eksekutif Jerman dan Jepang, jarak komunikasi tersebut kurang dekat.

f. Konteks Budaya

            Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Didalam konteks budaya tinggi seperti Korea Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tapi lebih banyak tergantung pada komunikasi non verbal.  Dalam melakukan percakapan mereka cenderung menyampaikan pesan secara tidak langsung (Indirect) yang disertai dengan ekspresi ataupun dengan gerakan-gerakan tubuh; dalam konteks budaya rendah.

g. Bahasa Tubuh 

            Perbedaan bahasa tubuh seringkali menjadi sumber kesalahpahaman berkomunikasi lintas budaya. Seringkali orang mewaspadai antara kata yang diucapkan dengan gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa maksud yang sebenarnya. Contoh, Sinyal “Tidak” orang AS dan Kanada menyatakan “Tidak” dengan menggerakkan kepala kekanan dan kekiri.

h. Perilaku Sosial

            Apa yang dianggap sopan oleh suatu negara bisa jadi dianggap dinegara orang lain. Contoh Dinegara Arab memberikan suatu hadiah kepada istri orang lain namun tidak mengapa jika hadiah tersebut diberikan untuk anak-anaknya. Di Jerman memberikan bunga mawar merah kep[ada wanita dianggap sebagai suatu undangan yang romantis, tetapi menjadi tidak baik jika dikaitkan dengan hubungan bisnis dengannya.

i.        Perilaku Etis

Perilaku etis dan tidak etis antar negara bisa berbeda. Di beberapa negara, perushaaan diharapkan membayar sejumlah uang secraa resmi untu persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggpa sebagai hal yang rutin sementara itu bagi negara-negara seperti AS dan Swedia, hal itu bisa dikategorikan sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal. 
  1. Perbedaan Budaya Perusahaan
Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu. Dengan kata lain, budaya oragnisasi mempengaruhi cara orang bereaksi dengan orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar