TUGAS SOFTSKILL
NAMA : Oni Ulfasari
KELAS :
3DF02
NPM :
55212601
DOSEN :
Bu Jessica Barus SE.,MMS
A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Pelaksanaan
manajemen risiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan sistem
manajemen perusahaan/ organisasi. Proses manajemen risiko Ini merupakan salah
satu langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Proses
manajemen risiko juga sering dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi.
Ruang
lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a.
Penentuan konteks kegiatan yang akan
dikelola risikonya
b.
Identifikasi risiko,
c.
Analisis risiko,
d.
Evaluasi risiko,
e.
Pengendalian risiko,
f.
Pemantauan dan telaah ulang,
g.
Koordinasi dan komunikasi.
B.
PENANGULANGAN RISIKO
Hal
– hal yang dapat menanggulangi terjadinya suatu resiko :
1.
Melakukan retensi yaitu mentolerir
terjadinya kerugian
2.
Melakukan pengendalian terhadap risiko
3.
Memindahkan sesuatu ke orang lain atau
tempat lain agar tidak kena risiko
4.
Mengadakan pencegahan dan pengurangan
terhadap kemungkinan terjadinya suatu kerugian
Alternatif –
alternatif pengendalian risiko
1.
Identifikasi alternatif – alternatif pengendalian
resiko
·
Penghindaran risiko
·
Mengurangi probabilitas
·
Mengurangi konsekuensi
·
Transfer risiko
2.
Penilaian alternatif – alternatif risiko
3.
Rencana persiapan pengendalian
4.
Implementasi perbaikan program
C.
MANFAAT MANAJEMEN RISIKO
Beberapa manfaat yang diperoleh
perusahaan dari diterapkannya manajemen risiko di sebuah perusahaan :
1.
Kemampuan dalam
Mengidentifikasi Resiko
Ketika kita hendak memutuskan sebuah
keputusan penting baik yang berhubungan dengan keuangan ataupun tidak, kita
sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin muncul sebagai dampak dari
keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita melakukan hal ini, kita telah
menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko itu sendiri. Dengan
mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita akan lebih siap dalam
menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin membeli sebuah mobil
bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana yang beresiko
mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki kerusakan
tersebut.
2.
Kemampuan dalam
Mengukur Resiko
Salah satu manfaat manajemen resiko
selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko adalah mengukur resiko yang
mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini adalah seberapa besar kerugian
ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai konsekuensi dari keputusan yang
telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak membeli sebuah mobil bekas,
kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan berdasarkan kondisi riil dari
mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian. Atau, kita dapat mengukur berapa
kerugian yang harus kita tanggung jika kita memutuskan untuk menjualnya kembali
setelah proses perbaikan tersebut berdasarkan harga di pasaran.
3.
Kemampuan Mengontrol Resiko
Dengan kemampuan dalam manajemen
resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko tersebut agar tidak membawa
dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak dapat dilepaskan dari dua hal
yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu identifikasi dan pengukuran. Merujuk
pada contoh yang sama, kita bermaksud menjual mobil yang telah kita beli.
Setelah diukur, potensi kerugian dapat ditekan jika kita melakukan perbaikan
atas kerusakan yang terjadi. Jika demikian, kita dapat mengontrol resiko
tersebut dengan melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum menjual mobil
tersebut. Satu hal yang paling penting terkait dengan manajemen resiko adalah
setiap keputusan yang kita ambil tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang
bersifat positif maupun negatif. Dengan kemampuan manajemen resiko, kita tentu
dapat menghidar dari munculnya permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan
rumit. Oleh karena itu, manajemen resiko harus didasarkan pada pemikiran yang
logis, bukan keputusan emosional.
D.
MANFAAT ASURANSI DALAM KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL
1.
Memberi Rasa Aman
Dengan
adanya asuransi maka sebagian besar ketidak pastian yang berpusat pada
keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu akan dapat di
hilangkan, sehingga dapat menimbulkan sesuatu jiwa yang tenang serta rasa hati
yang damai.
2.
Melindungi Keluarga dari Perpecahan
Perusahaan
memberi santunan berupa sesuatu yang benar benar tepat untuk melanjutkan hidup
keluarga. Uang santunan yang di terima merupakan salah satu alat untuk
mempertahankan kerukunan dan keutuhan keluarga.
3.
Menghilangkan Ketergantungan
Ketergantungan
dapat dikurangi apabila sebelumnya telah diatur dalam suatu program asuransi
untuk mengantisipasi ketergantungan.
4.
Menjamin Kehidupan Wanita Karier
Program
asuransi akan membebaskan wanita karier dari kehawatiran mengenai kondisi
keuangannya bilamana ia sudah tidak mampu membiayain dirinya sendiri.
5.
Kontribusi Terhadap Pendidikan
Bila
mempunyai polis asuransi kebutuhan akan pendidikan dapat terpenuhi
6.
Kontribusi Terhadap Lembaga-lembaga Sosial
Kondisi
perekonomian yang tidak pasti mengakibatkan keraguan pada donatur untuk tetap
memberi sumbangan, namun para donatur telah mengasuransikan diri sehingga
terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan
7.
Memberikan Manfaat untuk Pemupukan Kekayaan
Penyediaan
dana untuk mengatasi kerugian akan dapat diatasi melalui program asuransi.
8.
Stimulasi Menabung
Karena
premi asuransi mempunyai jatuh tempo secara teratur maka secara otomatis
pemegang polis harus secara teratur menabung.
Sumber :
staff.ui.ac.id/internal/132096019/.../Sesi3ManajemenRisikoK3.docbe
serta penambahan
verahadiyati.blogspot.com/.../ruang-lingkup-manajemen-risiko_4.html