Sabtu, 01 November 2014

TUGAS SOFTSKILL

TUGAS SOFTSKILL
NAMA          : Oni Ulfasari
KELAS          : 3DF02
NPM              : 55212601
DOSEN         : Bu Jessica Barus SE.,MMS

A.    RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

Pelaksanaan manajemen risiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan sistem manajemen perusahaan/ organisasi. Proses manajemen risiko Ini merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Proses manajemen risiko juga sering dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.  

Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a.        Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
b.        Identifikasi risiko,
c.        Analisis risiko,
d.        Evaluasi risiko,
e.        Pengendalian risiko,
f.         Pemantauan dan telaah ulang,
g.        Koordinasi dan komunikasi.


B.     PENANGULANGAN RISIKO

Hal – hal yang dapat menanggulangi terjadinya suatu resiko :
1.     Melakukan retensi yaitu mentolerir terjadinya kerugian
2.     Melakukan pengendalian terhadap risiko
3.     Memindahkan sesuatu ke orang lain atau tempat lain agar tidak kena risiko
4.     Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya suatu kerugian

Alternatif – alternatif pengendalian risiko
1.     Identifikasi alternatif – alternatif pengendalian resiko
·          Penghindaran risiko
·          Mengurangi probabilitas
·          Mengurangi konsekuensi
·          Transfer risiko
2.     Penilaian alternatif – alternatif risiko
3.     Rencana persiapan pengendalian
4.     Implementasi perbaikan program

C.     MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

Beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan dari diterapkannya manajemen risiko di sebuah perusahaan :

1.     Kemampuan dalam Mengidentifikasi Resiko

Ketika kita hendak memutuskan sebuah keputusan penting baik yang berhubungan dengan keuangan ataupun tidak, kita sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin muncul sebagai dampak dari keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita melakukan hal ini, kita telah menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko itu sendiri. Dengan mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita akan lebih siap dalam menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin membeli sebuah mobil bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana yang beresiko mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

2.      Kemampuan dalam Mengukur Resiko

Salah satu manfaat manajemen resiko selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko adalah mengukur resiko yang mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini adalah seberapa besar kerugian ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak membeli sebuah mobil bekas, kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan berdasarkan kondisi riil dari mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian. Atau, kita dapat mengukur berapa kerugian yang harus kita tanggung jika kita memutuskan untuk menjualnya kembali setelah proses perbaikan tersebut berdasarkan harga di pasaran.

3.     Kemampuan Mengontrol Resiko

Dengan kemampuan dalam manajemen resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko tersebut agar tidak membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak dapat dilepaskan dari dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu identifikasi dan pengukuran. Merujuk pada contoh yang sama, kita bermaksud menjual mobil yang telah kita beli. Setelah diukur, potensi kerugian dapat ditekan jika kita melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Jika demikian, kita dapat mengontrol resiko tersebut dengan melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum menjual mobil tersebut. Satu hal yang paling penting terkait dengan manajemen resiko adalah setiap keputusan yang kita ambil tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kemampuan manajemen resiko, kita tentu dapat menghidar dari munculnya permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan rumit. Oleh karena itu, manajemen resiko harus didasarkan pada pemikiran yang logis, bukan keputusan emosional.

D.    MANFAAT ASURANSI DALAM KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL

1.     Memberi Rasa Aman
Dengan adanya asuransi maka sebagian besar ketidak pastian yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu akan dapat di hilangkan, sehingga dapat menimbulkan sesuatu jiwa yang tenang serta rasa hati yang damai.
2.     Melindungi Keluarga dari Perpecahan
Perusahaan memberi santunan berupa sesuatu yang benar benar tepat untuk melanjutkan hidup keluarga. Uang santunan yang di terima merupakan salah satu alat untuk mempertahankan kerukunan dan keutuhan keluarga.
3.     Menghilangkan Ketergantungan
Ketergantungan dapat dikurangi apabila sebelumnya telah diatur dalam suatu program asuransi untuk mengantisipasi ketergantungan. 
4.     Menjamin Kehidupan Wanita Karier
Program asuransi akan membebaskan wanita karier dari kehawatiran mengenai kondisi keuangannya bilamana ia sudah tidak mampu membiayain dirinya sendiri.
5.     Kontribusi Terhadap Pendidikan
Bila mempunyai polis asuransi kebutuhan akan pendidikan dapat terpenuhi
6.     Kontribusi Terhadap Lembaga-lembaga Sosial
Kondisi perekonomian yang tidak pasti mengakibatkan keraguan pada donatur untuk tetap memberi sumbangan, namun para donatur telah mengasuransikan diri sehingga terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan
7.     Memberikan Manfaat untuk  Pemupukan Kekayaan
Penyediaan dana untuk mengatasi kerugian akan dapat diatasi melalui program asuransi.
8.     Stimulasi Menabung
Karena premi asuransi mempunyai jatuh tempo secara teratur maka secara otomatis pemegang polis harus secara teratur menabung.


Sumber :  

staff.ui.ac.id/internal/132096019/.../Sesi3ManajemenRisikoK3.docbe
serta penambahan

verahadiyati.blogspot.com/.../ruang-lingkup-manajemen-risiko_4.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar