FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN KOMUNIKASI
BISNIS PADA SUATU PERUSAHAAN
Perkembangan bisnis
dewasa ini yang semakin pesat dan juga semakin ketat, menuntut para pelaku
usaha untuk mampu terus menerus beradaptasi dan berinovasi dalam melakukan
usahanya. Hal ini sangat diperlukan agar bisnis yang dijalankannya dapat terus
bersaing atau bahkan menjadi market leader. Untuk itu, perusahaan
harus mampu melakukan perbaikan dan perubahan yang terus menerus dalam segala
hal seperti pengembangan organisasi, pengembangan sumber daya manusia,
perencanaan bisnis dan lain sebagainya khususnya dalam pengembangan sistem
informasi, hal tersebut disebabkan oleh pada saat ini hampir semua bentuk
dari kegiatan dalam perushaan menggunakan teknologi sistem informasi, teknologi
SI dapat membuat suatu sistem yang rumit menjadi lebih mudah, sehingga kinerja
menjadi lebih efektif.
Manfaat dari sistem informasi itu sendiri
ialah: untuk pengumpulan data, penyimpanan sampai pengolahan data, kemudian
dapat mempermudah pengambilan keputusan, mengidentifikasi masalah, peramalan
bisnis dan masih banyak lagi. Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah
serangkaian sub sistem informasi yang terintergrasi dan mampu mentransformasi
data, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari perusahaan. Oleh karena
itu SIM semakin dibutuhkan oleh perusahaan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam perusahaan, control kualitas, dan menciptakan
aliansi atau kerjasama dengan rekanan lainnya..
Teknologi informasi berperan sebagai alat bantu untuk
memudahkan pengelolaan suatu sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi.
Faktor manusia akan sangat menentukan kebaikan dan kegunaan teknologi tersebut.
Untuk itu, pengembangan sistem informasi membutuhkan suatu teknik dan
perencanaan yang baik agar sistem yang dikembangkan tersebut dapat berjalan dan
berfungsi secara efektif dan efisien serta tidak mengalami kegagalan. Terdapat
beberapa faktor penentu kegagalan dan keberhasilan dari implementasi sistem
informasi di suatu perusahaan (O’Brien, 2005).
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi
yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)
dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.
Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen :
- Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwamanajer dan
pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan
mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem
informasi keseluruhan, karena tidak semuainformasi di dalam organisasi dapat
dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis.Aspek utama dari
sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi
yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)
dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuantertentu dalam suatu
kegiatan manajemen. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input,
komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, komponen kontrol, dan komponen jaringan. Semua
komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai sasaran.
1) Komponen
input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2) Komponen
model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika,
dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3) Komponen
output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
pemakai sistem.
4) Komponen
teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
5) Komponen
hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media
penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk
menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi
untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6) Komponen
software
Software berfungsi sebagai tempat untuk
mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk
menciptakan suatu informasi.
7) Komponen
basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang
saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat
keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas.
8) Komponen
kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi,
seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
9) Komponen
Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras
dalam sebuah kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan
software sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan
terdiri dari hardware dan software jaringan
Peranan Sistem Informasi
Sistem informasi sangat berperan untuk memadukan semua
unsur-unsur yang saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus
dipandang sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga
perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian
pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya. Menguraikan informasi
menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil penting sekali karena hal ini
memungkinkan dilaksanannya penguraian lebih lanjut setiap subsistem diuraikan
dan dirancang secara cermat sehingga sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan
untuk itu, dan dapat berhubungan dengan tepat, maka bagian-bagian akan sesuai
dan bekerja sama sepenuhnya.
Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem
informasi dalam bisnis yaitu:
- Mendukung proses bisnis dan operasional
- Mendukung pengambilan keputusan
Keuntungan Penerapan Sistem Informasi
- Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional
membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost
leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers
to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis
adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
3. Membangun sumber-sumber informasi
strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam
keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat
lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users.
Berdasarkan buku O’Brien dan Marakas (2009)
terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan sukses atau tidaknya suatu
organisasi/perusahaan dalam menerapkan sistem informasi. Faktor-faktor tersebut
ialah: yang menyebabkan suatu orgnisasi sukses dalam menerapkan sistem
informasi ialah:
- Adanya dukungan dari manajemen eksekutif
- Keterlibatan end user
- Penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas
- Perencanaan yang matang
- Harapan perusahaan yang nyata
Sementara faktor-faktor yang menyebabkan suatu
perusahaan gagal dalam menerapan sistem informasi ialah:
- Kurangnya dukungan manajemen eksekutif dan input dari end-user
- Pernyataan kebutuhan dan spesifikasi yang tidak lengkap dan selalu berubah-ubah
- inkompetensi secara teknologi
Daftar Pustaka
Ariefiani R. 2010. Faktor penentu kesuksesan
dan kegagalan pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan. http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id. [25 Desember 2010]